( 1.) Hak
dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga
negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua
itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya
memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban,
yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
negara harus tahu hak dan kewajibannya. Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD
1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan
sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini
mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan
pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa
Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan
menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat
kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan
hak-haknya.
HAK DAN
KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
·
Wujud
Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan negara pada
umumnya berupa peranan (role).
·
Hak dan
Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum
dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
Hak Warga
Negara Indonesia :
–
Hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak ataspekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
–
Hak untuk
hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
–
Hak untuk
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal
28B ayat 1).
–
Hak atas
kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”
–
Hak untuk
mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
–
Hak untuk
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
–
Hak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
–
perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
–
Hak untuk
mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban
Warga Negara Indonesia :
–
Wajib
menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
–
Wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan
: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
–
Wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
–
Wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
–
Wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan
Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi
warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat
(2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2.
Pasal 27,
ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3.
Pasal 28,
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan
kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2)
menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
Pasal 27 ayat 1-3 : Mengatur
tentang Kedudukan warga negara , Penghidupan dan pembelaan terhadap negara
Pasal 28 ayat A : Mengatur
tentang segala bentuk Hak Asasi Manusia.
Pasal 29 ayat 2 : Mengatur
tentang kebebasan atau hak untuk memeluk agama (kepercayaan)
Pasal 30 ayat 1-5 : Mengatur
tentang Kewajiban membela negara , Usaha pertahanan dan keamanan rakyat,
Keanggotaan TNI dan Tugasnya , Kepolisian Indonesia dan tugasnya , Susunan dan
kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.
Pasal 31 ayat 1-5 : Mengatur
tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang layak , kewajiban belajar ,Sistem
pendidikan Nasional ,dan Peran pemerintah dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan
Pasal 33 ayat 1-5 : Mengatur
tentang pengertian perekonomian ,Pemanfaatan SDA , dan Prinsip Perekonomian
Nasional.
Pasal 34 ayat 1-4 :
Mengatur tentang Perlindungan terhadap fakir miskin dan anak terlantar sebagai
tanggung jawab negara.
(2.) Peran
Warga Negara
Peran Warga Negara Warga negara
merupakan terjemahan kata citizens (bahss Inggris) yang mempunyai arti
warganegara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara , sesama penduduk
orang setanah air. bawahan atau kaula. Warga mengandung arti peserta, anggota
atau warga dari suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya warga
atau anggota dari organisasi yg bernama negara. Ada istilah rakyat, penduduk
dan warga negara. Rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat menunjuk pada
orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan
itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah
orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu
tertentu. Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Istilah kewarganegaraan
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan
sosiologis.
b.
Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
Berikut
ini adalah beberapa peran warga negara dalam bidang kehidupan bernegara :
1 1. warga negara di bidang hukum
Peran warga negara dalam bidang
hukum ini memang sangat eratnya dalm jaminan persamaan dalam hukum seperti
dalam prinsip demokrasi yang telah dikatakan oleh Lyman Tower. Masalah
persamaan hukum telah diatur dalam konstitusi di Indonesia yaitu pasal 28D. Warga
negara yang otonom harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi
konstitusional, yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture
of law), ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process
of law making), mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content
of law), ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung
jawab (structure of law). Selain itu negara harus mengakui 1. Adanya
proteksi konstitusional 2. Adanya kekuasaan peradilan yang bebas dan tidak
memihak; 3. Adanya pemilihan umum yang bebas; 4. Adanya kebebasan untuk
menyatakan pendapat dan berserikat; 5. Adanya tugas-tugas oposisi; dan, 6.
Adanya pendidikan civils. Dan warga negara yang baik akan senantiasa mengerti
tentang peranan warga Negara yang bersifat aktif, pasif, positif, dan negatif,
yang pada dasarnya merupakan manifestasi Peran dari prinsip-prinsip
dari demokrasi politik
2.
bidang politik
Peran dalam bidang politik ini mayoritas tentang
masalah partisipasi dalam politik. Demokratisasi dalam bidang politik memberi
peluang agar warga negara berpartisipasi dalam bidang poltik diantaranya adalah
peartisipasi lewat partai politik dengan cara menjadi anggota parpol ataupun
beberapa organisasi kecil di masyarakat, selalu mengkontrol dan mengkritisi
kinerja pemerintah dalam hal kebijakan politik, membangun suatu sarana sosialisasi
politik agar membantu upaya peningkatan identitas nasional dan integrasi
nasional, selalu ingin berperan dalam pengambilan keputusan politik lewat aksi
demo maupun ikut serta dalam pemilu. Peran ini sangat penting dalam
perkembangan negara Indonesia terlebih karenna kita sudah pernah merasakan
rezim keotoriteran yang tidak bebas dalam meakukan partisipasi politik. Peran
dalam bidang politik sangat penting karena bersentuhan langsung dengan
kebijakan maupun keputusan politik yang diambil untuk kepentingan bersama yaitu
seluruh rakyat Indonesia. (Srijanti, 2008:29-42)
1
3. Peran warga negara di bidang sosial budaya
Konsep ini mengacu pada persamaan sosial dari Lyman.
Persamaan ini mengacu pada tidak adanya perbedaan-perbedaan status dan kelas
yang telah dan masih dikenal diseluruh masyarakat sehingga masyarakat mempunyai
kedudukan martabat yang sama. Dalam hal ini persamaan mencakup aspek-aspek
persamaaan kesempatan. Jadi peran warga negara dalam bidang sosial adalah
menghapuskan segala macam bentuk diskriminasai terhadap ras, warna kuli serta
agama, ikut dalam pelaksanaan tiap kegiatan menyangkut sosial dan menghormati
adanya keanekaragaman, ikut dalam pembangunan daerah, memajukan daerah dan
menjaga keamanan agar tidak rentan terhadap konflik sosial masyarakat,
melestarikan warisan budaya masyarakat dari adanya isu globalisasi.
4. Peran warga
negara di bidang ekonomi
eran dalam bidangg ekonomi adalah menyangkut
permasalahan persamaan ekonomi dalam suatu masyarakat. Jadi peran warga negara
adalah mengusahakan persamaan dalam hal pendapatan yang sama, jaminan minimum
di bidang keamanan ekonomi, mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
berbasis kekeluargaan sehingga menguntungkan banyak orang, menyantuni fakir
miskin, membuat lapangan pekerjaan, tidak melakukan tindak pidana korupsi, dan
mengontrol kinerja pemerintah dalam urusan kebijakan ekonomi serta membangun
suatu perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efifisien berkeadilan, berkelanjutan,
berwawawsan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional. Sesuai pasal 28H ayat 1pppasal 33
ayat 1, 2, 3,dan 4 UUD 1945 sesudah amandemen.
(3.) Tanggung
Jawab Warga Negara
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia
adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya,
dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah sesuatu
yang harus dilakukan atau dilaksanakan dengan sepenuh hati. Tanggung jawab
sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak lahir. Tetapi setiap manusia
memiliki tangung jawab yang berbeda. Tanggung jawab adalah kesadarn manusia
akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
dapat disimpulkan bahwa tangungjawab itu
erat kaitannya dengan baik hak dan kewajiban serta kekuasaan. Dalam menggunakan
haknya, setiap warga negara harus memperhatikan beberapa aspek, sebagai berikut
:
- Aspek kekuatan, yaitu kekuasaan atau wewenang untuk melaksanakan hak tersebut
- Aspek perundangan hukum (proteksi hukum) yang melegalisir atau mengsahkan aspek kekuasaan atau wewenang yang memberi kekuatan bagi Pemegang hak mutlak untuk menggunakan haknya tersebut.
- Aspek pembatasan hukum (restriksi hukum) yang membatasi dan menjaga jangan sampai terjadi penggunaan hak oleh suatu pihak yang melampui batas (kelayakan dan kepantasan) sehingga menimbulkan akibat kerugian bagi pihak lain (Ridwan haloim 1988:178)
Berdasarkan
uraian di atas maka hak yang kita miliki dalam Peggunaannya harus memperhatikan
atau mempertimbangkan hak orang lain juga. Dalam melaksanakan kewajiban
maka aspek-aspek yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan bahwa pihak yang berkewajiban sungguh mungkin dan mampun untuk dapat mengemban kewajibannya dengan sebagaimana mestinya.
- Aspek perlindungan hukum yangmelegalisir atau mensahkan kedudukan pihak yan telah melaksanakan kewajibannya sebagai orang atau pihak yang harus dilindungi dari adanya tuntunan atau gugatan terhadapnya, apabila ia telah melaksanakan kewajibannya dengan baik
- Aspek pembatasan hukum, yang membatasi dan menjaga agar pelaksanaan kewajiban oleh setiap pihak yang bersangkutan jangan sampai kurang dari batas minimalnya sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
- Aspek pengecualian hukum, yang merupakan suatu aspek yang memuat pertimbangan “jiwa hukum” dalam menghadapi pelaksanaan kewajiban oleh seseorang atau suatu pihak yang tidak memadai.
Berdasarkan
yang telah disampaikan diatas dapat diketahui bahwa Sebagai warga nagara, kita
seluruh rakyat Indonesia bertanggung jawab untuk membangun kesadaran hidup
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Hal itu dapat kita lakukan antara lain:
1. Memahami Pancasila dan UUD 1945
2. Berperan serta aktif dalam menegakkan
dasar Negara dan konstitusi
3. Mengembangkan pola hidup taat pada
aturan yang berlaku
Tanggungjawab
Warga Negara Terhadap Bangsa dan Negara
Ada ungkapan
sederhana namun saraat dengan makna, yaitu “Maju mundurnya suatu bangsa sangat
tergantung kepada tanggungjawab warga negaranya”. Tanggungjawab warga negara
terhadap bangsa dan negaranya dilaksanakan dengan cara mengaktualisasikan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara sebagia mana dituangkan dalam landasan
konstitusional negara kita, yakni undang-undang Dasara 1945.
Bentuk-bentuk
sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan perwujudan tanggungjawab
terhadap negara dan bangsa yaitu sebagai berikut :
- Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita, yakni Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehiudpan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan
- Manjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, berperadaban dan bermartabat
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindari sikap dan perilaku yang diskriminatif
- Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesia
- Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbina rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga negara.
- Peran Warga Negara
Kewajiban
adalah sesuatu yang dilakukan dengan tanggung jawab. Maksudnya adalah kita
sebagai warga negara mempunyai sesuatu yang harus kita lakukan untuk negara
kita.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata keadilan yang
berasal dari kata dasar “adil”, mempunyai arti kejujuran, kelurusan dan
keikhlasan yang tidak berat sebelah. Sehingga keadilan mengandung pengertian
sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak dan tidak
sewenang-wenang. Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau
pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai
dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya,
yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Sesungguhnya keadilan bermula dari adanya
pertentangan antara kepentingan individu dan kepentingan kelompok. Pertentangan
kepentingan akan menyebabkan pertikaian, bahkan peperangan antara sesama
manusia. Oleh sebab itu, keberadaan keadilan adalah untuk mempertimbangkan
pertentangan secara teliti melalui perangkat peraturan-peraturan (hukum) untuk
mewujudkan suatu perdamaian. Dengan kata lain, dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara masalah keadilan menjadi masalah penting dalam rangka
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks berbangsa dan
bernegara, keadilan merupakan hak mutlak bagi setiap warga negara.Pemerintah
harus mampu menegakkan keadilan bagi setiap warga negaranya. Keadilan tersebut
harus menyangkut semua aspek kehidupan, baik keadilan hukum, politik, maupun
kesejahteraan ekonomi.
(4.) DEMOKRASI
Demokrasi, ialah suatu bentuk kerajaan dengan
kuasa menggubal undang-undang dan struktur kerajaan ditentukan oleh rakyat.
Dalam sistem demokrasi, undang-undang digubal sama ada oleh rakyat atau wakil
yang dipilih oleh rakyat. Sebuah negara atau kerajaan yang mengamalkan sistem
demokrasi dipanggil negara atau kerajaaan yang demokratik.
Demokrasi adalah "satu sistem
kerajaan di mana semua orang sebuah negara atau tatanegara... terlibat dalam
membuat keputusan tentang perkara-perkaranya, lazimnya dengan undi untuk
memilih wakil-wakil bagi sebuah parlimen atau perhimpunan serupa."
Demokrasi seterusnya ditakrifkan sebagai 1.
pemerintahan oleh rakyat; terutamanya:
peraturan
majoriti, 2. sebuah kerajaan yang kuasa tertingginya dikurniakan oleh orang
ramai dan digunakan oleh mereka secara terus atau secara tidak langsung melalui
satu sistem perwakilan biasanya melibatkan secara berkala mengadakan pilihan
raya bebas.
Menurut saintis politik dari Amerika, Larry Diamond,
demokrasi terdiri daripada empat elemen utama iaitu:
- Satu sistem politik untuk memilih dan menggantikan kerajaan melalui pilihan raya bebas and adil
- Penyertaan aktif orang ramai, sebagai warganegara, di politik dan kehidupan sivik
- Perlindungan hak asasi manusia semua rakyat
- Satu kaedah undang-undang yang mana undang-undang dan prosedur digunakan sama rata terhadap semua rakyat.
Secara
umum, pengertian demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang tiap-tiap warga
negara mempunyai hak yang setara dalam pengambilan ketentuan yang memastikan
hidup mereka. Demokrasi dapat juga disimpulkan sebagai bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh rakyat atau rakyatlah yang mempunyai kedaulatan paling tinggi.
Demokrasi mengizinkan warga negaranya untuk berperan serta baik secara langsung
atau mungkin dengan perwakilan dalam perumusan, pengembangan, serta pembuatan
hukum.
Demokrasi
berasal dari bhs yunani dari kata Demokratia yang bermakna ” kekuasaan rakyat
“. Demokratia terbagi dalam dua kata yakni demos yang bermakna rakyat serta
kratos yang bermakna kemampuan atau kekuasaan. Demokrasi meliputi keadaan
sosial, ekonomi serta budaya yang memungkin terjadinya praktek kebebasan
politik baik secara bebas serta setara.
Tidak hanya pengertian umum demokrasi di
atas, ada juga sebagian pendapat beberapa pakar yang mendeskripsikan pengertian
demokrasi. Pengertian demokrasi menurut beberapa pakar yaitu seperti berikut.
- Abraham Lincoln : Menurut dia, pengertian demokrasi yaitu system pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat serta untuk rakyat.
- Charles Costello : Menurut Charles Costello, pengertian demokrasi yaitu system sosial serta politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi dengan hukum serta rutinitas membuat perlindungan hak-hak perseorangan warga negara
- Hans Kelsen : Pengertian demokrasi menurut Hans Kelsen yaitu pemerintahan oleh rakyat serta untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara adalah wakil-wakil rakyat yang dipilih. Di mana rakyat sudah meyakini, kalau semua kehendak serta kebutuhannya bakal di perhatikan didalam melaksanakan kekuasaan negara.
- Merriem : Menurut Merriem, demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat, terutama, oleh sebagian besar ; pemerintahan dimana kekuasan paling tinggi tetaplah pada rakyat serta dikerjakan oleh mereka baik dengan cara segera atau tak segera lewat satu system perwakilan yang umumnya dikerjakan lewat cara mengadakan pemilu bebas yang diselenggarakan dengan cara periodik ; rakyat umum terutama untuk mengangkat sumber otoritas politik ; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasar pada keturunan atau kesewenang-wenangan.
- Sidney Hook : Menurut dia, pengertian demokrasi yaitu bentuk pemerintahan di mana beberapa keputusan pemerintah yang utama secara langsung atau tak langsung didasarkan dari perjanjian sebagian besar yang didapatkan secara bebas dari rakyat dewasa.
- John L. Esposito : kekuasaan dari serta untuk rakyat. Oleh karena itu, semua memiliki hak untuk berperan serta, baik ikut serta aktif ataupun mengontrol kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah. Diluar itu, sudah pasti instansi resmi pemerintah ada pembelahan yang pasti pada unsur eksekutif, legislatif, ataupun yudikatif.
- C. F. Strong : Demokrasi menurut pengertian C. F. Strong yaitu satu system pemerintahan di mana sebagian besar anggota dewan dari orang-orang turut dan dalam politik atas basic system perwakilan yang menanggung pemerintah pada akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada sebagian besar itu.
- Hannry B. Mayo : Menurut Hannry B. Mayo, pengertian demokrasi yaitu kebijaksanaan umum ditetapkan atas dasar sebagian besar oleh wakil-wakil yang dipantau dengan cara efektif oleh rakyat dalam beberapa penentuan yang didasarkan dari prinsip persamaan politik serta diselenggaran dalam situasi dimana berlangsung kebebasan politik.
- Samuel Huntington : Menurut dia, demokrasi yaitu para pembuat ketentuan kolektif yang paling kuat dalam satu system diambil lewat satu penentuan umum yang adil, jujur serta berkala serta di dalam system itu beberapa calon bebas berkompetisi untuk peroleh suara serta hampir semua masyarakat dewasa bisa diberikan suara
(5.) Hak
Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia, Sejak lahir manusia telah mempunyai
hak asasi yang harus dijunjung tinggi dan diakui semua orang. Hak ini lebih
penting dari hak seorang penguasa atau raja. Hak asasi berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa, diberikan kepada manusia. Akan tetapi, hak asasi sering kali
dilanggar manusia untuk mempertahankan hak pribadinya. Hak Asasi Manusia (HAM)
mucul dari keyakinan manusia itu sendiri bahwasanya semua manusia selaku
makhluk ciptaan Tuhan adalah sama dan sederajat. Manusia dilahirkan bebas dan
memiliki martabat serta hak-hak yang sama. Atas dasar itulah manusia harus
diperlakukan secara sama adil dan beradab. HAM bersifat universal, artinya
berlaku untuk semua manusia tanpa mebeda-bedakannya atas ras, agama, suku dan
bangsa (etnis).
Ada berbagai versi
definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi tertentu dari
HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa definisi Hak Asasi
Manusia (HAM) adalah sebagai berikut :
UU No. 39 Tahun 1999,
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
John Locke,
hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu yang
bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
David Beetham dan Kevin Boyle,
HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yang berasal
dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.
C. de Rover, HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
C. de Rover, HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
Austin-Ranne, HAM
adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi
dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
A.J.M. Milne,
HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di
segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.
Franz Magnis- Suseno,
HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia.
Miriam Budiardjo, membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat.
Miriam Budiardjo, membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat.
Oemar Seno Adji,
yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh
dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri
khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Ciri khusus hak asasi manusia
sebagai berikut.
- Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
- Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
- Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
- Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.
Ada bermacam-macam hak asasi manusia. Secara garis
besar, hak-hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi enam macam sebagai
berikut.
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi ini sebagai berikut.
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
- Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.
2. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik.
Contoh hak-hak asasi politik ini sebagai berikut.
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
- Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
- Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
3. Hak Asasi
Hukum (Legal Equality Rights)
Hak kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan
kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai berikut.
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian.
Contoh hak-hak asasi ekonomi ini sebagai berikut.
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
- Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara
pengadilan. Contoh hak-hak asasi peradilan ini sebagai berikut.
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar